11 November, 2015

Day 2 - #30harimenulis : Kepada: Dua orang wanita yang menyimpan surga untukku di ke dua telapak kakinya.


Kepada: Dua orang wanita yang menyimpan surga untukku di ke dua telapak kakinya.

Assalamualaikum, Ma. Di kota ini, langit pukul tujuh pagi cerah sekali. Semoga Mama menikmati cerah yang sama ya. Sedang apa mama hari ini? Di sini, sedang rimbun rinduku untukmu.

Langit pukul tujuh pagi ini menjatuhkan keteduhan yang serupa dengan sepasang matamu, Ma. Desau angin sesepi ingatanku tentang kita beberapa tahun terakhir dan rindu ini diam-diam kian bergulir.

Aku di sini menikmati nyanyian rinduku dan anak-anak daun berjatuhan mengetuk jendela kaca di sisiku. Ah, sayangnya aku masih belum mampu menuliskan surat cinta yang manis untukmu.

Puterimu di sini alhamdulillah dalam keadaan baik. Masih seriang kebun lili di musim semi, masih menggenggam rapi pesanmu dalam hati. Puterimu ini mungkin tak sesempurna langit pukul tujuh pagi ini-cerah dan teduh yang sempurna, namun tetap berusaha menjadi manusia baik, sebaik yang kubisa. Agar Mama bahagia.

Ma, puterimu ini daridulu selalu sungkan dan malu-malu mengungkap cinta, juga rindu yang tersimpan dengan terang-temarang, maka dari itulah kutuang hati-hati dalam surat ini. Meski aku masih belum pandai dalam hal menjabarkan cinta padamu, juga debar rindu yang terlalu.

Ma, entah kapan kelak Mama membaca surat ini. Ketahuilah, langit pukul tujuh pagi ini mengisyaratkan rinduku. Dan puterimu ini, sungguh mencintaimu.

Kecup sayang dariku yang sedang menengadah keatas langit, melihatmu.. dan mengelus dada pelan-pelan menahan segala rasa yang berkecamuk.

Ma, aku selalu berusaha menengadah keatas karna aku takut air mata dipelupuk membanjiri kedua mataku..

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking